topmetro.news – Forum Silaturrahmi Antar Mesjid (Forsilam) Sumut datangi FPAN DPRD Medan, Jum’at (11/10/2019). Mereka melaporkan penutupan Jalan/Gang Sutan Bangun Kelurahan Silalas, Medan Barat sebagai akses ke Mesjid Haji Maraset.
Mereka diterima Wakil Ketua FPAN DPRD Medan Edi Saputra ST ditemani staf fraksi Adrizal, di ruang fraksi. Rombongan Forsilam terdiri dari Ustad HA Azwir Ibnu Sofyan (BKM Mesjid Agung Medan), Ustad HM Najib Sanusi Lubis (BKM Mesjid Al Qanitni Medan), Asmuni Hanafi Farinduri (BKM Mesjid Raudatul Islam Medan), H Ikhsan Nasution (BKM Mesjid Al Qanitni Medan), Mangasa Panjaitan (Sekretaris Forsilam Sumut).
Pernyataan Forsilam
Di hadapan Edi Saputra ST mereka menyatakan sikap menolak dan mengecam keras arogansi tersebut. Hotel Regale dinilai tidak Pancasilais atas penutupan Jalan/Gang Sutan Bangun, Kelurahan Silalas, Medan Barat yang menghubungkan Jalan H Adam Malik dengan Jalan Sungai Deli sebagai akses ke Mesjid Haji Maraset.
“Kami segenap Umat Islam tidak anti pembangunan. Dan sangat welcome dengan investor yang memiliki kesalehan sosial dan peduli dengan masyararat,” ujar Mangasa Panjaitan.
Selain itu, mereka menyatakan Jalan/Gang Sutan Bangun perlu dipertahankan keberadaannya. Di samping akses menuju mesjid, juga sebagai jalan alternatif mengurai kemacetan lalu lintas.
Karena itu mereka mendesak Lurah Silalas dievaluasi, agar penutupan gang sepihak tidak terulang lagi.
Juga mohon anggota DPRD Medan melakukan fungsi sosial kontrol terhadap sikap lurah, camat, dan walikota serta pihak terkait lainnya, yang tidak tanggap terhadap penutupan dimaksud.
Menanggapi pernyataan Forsilam, Edi Saputra menyampaikan bahwa FPAN DPRD Medan ‘consern’ membela rakyat dan umat.
“Hal-hal yang menjadi persoalan keumatan, FPAN DPRD Medan akan di depan memperjuangkannya,” ujarnya.
FPAN DPRD Medan akan turun ke lapangan melihat langsung persoalan yang terjadi. “Kami dari Fraksi PAN DPRD Medan akan turun dalam waktu dekat ini. Semoga nantinya bisa memberikan arti bagi kita semua. Tapi saya harapkan mari kita jaga ketenteraman dan jangan menimbulkan hal-hal yang tak dinginkan,” tutup Edi Saputra.
reporter | Jeremi Taran